63 FAKTA MENARIK TENTANG ASHOKA (MAHARAJA INDIA)

semestafakta-king-ashoka

1. Samrat Ashoka berasal dari Dinasti Maurya kuno di anak benua India. Para sejarawan menganggap dia sebagai raja yang nyaris tanpa cela yang pernah ada.

2. H.G. Wells menulis tentang Ashoka dalam bukunya berjudul The Outline of History: “di Tengah-tengah puluhan ribu nama raja yang memadati kolom-kolom sejarah, keagungan, keluwesan, ketentraman, dan keagungan kerajaannya, nama Ashoka memancar dan memancar sendirian bagaikan sebuah bintang”.

semestafakta-h-g-wells-the-outline-of-history

3. Nama Ashoka berasal dari bahasa Sanskrit, yang artinya “tanpa bersedih atau sakit”. Namanya diambil dari Samrat Chakravartin Ashoka. Samrat Chakravartin artinya “kaisar segala kaisar.

4. Ashoka adalah raja Maurya ketiga. Lahir pada tahun 304 SM di Patuliputra (sekarang daerah Patna) dan menjadi raja pada tahun 273 SM. Namun penobatannya berlangsung pada tahun 269 SM karena terjadinya perselisihan pergantian raja setelah kematiannya ayahnya, Raja Bindusara. Ibunya bernama Subhadrangi, yang lebih dikenal dengan Dharma. Kakeknya bernama Candragupta, yang waktu kelahiran Ashoka, dia masih memerintah Dinasti Maurya.

5. Terdapat sekitar 50 juta penduduk di wilayah kekuasaan Ashoka, yang menjadikan kekuasaannya lebih besar dibandingkan dengan Kekaisaran Mughal dan Kerajaan Inggris di India.

6. Ibu Ashoka, Dharma, terlahir sebagai gadis dengan kasta rendah. Dia adalah putri dari Brahmin dan bukan seorang raja, namun dia sangat cantik. Menurut legendanya, Dharma dikira sebagai ibu Chakravartin Samrat dari India.

7. Karena kecantikannya ini, Brahmin membawa putrinya kepada Raja Bindusara sehingga terjadilah pernikahan antara keduanya. Raja Bindusara mencintai karena kecantikannya dan menempatkan dia di istana wanita bersama dengan ratu-ratu lainnya.

8. Kecantikan Dharma menjadikan ratu-ratu lainnya cemburu dan kemudian mereka berniat jahat menjadikan Dharma sebagai gadis tukang cukur. Dia dijadikan pelayan Raja tapi merasa senang dengan pekerjaannya sebagai pemangkas rambut. Tidak lama kemudian raja menganggap Dharma sebagai istrinya.

9. Dharma ingin menjadi ibu dari anak raja Bindusara. Raja menyetujuinya dan lahilah Ashoka. Raja menamai bayinya dengan Ashoka Vardhana Maurya.

10. Ashoka dari kecil sudah menjadi anak yang cerdas. Dia cepat mahir dalam hal memainkan senjata dan belajar dan cepat tumbuh menjadi prajurit pada umumnya. Tentara Maurya sangat menyukai Ashoka dan merasa senang di bawah komandonya.

11. Ayah Ashoka, Bindusara, tidak menyukai Ashoka karena jelek.

12. Anak kesayangan raja Bindusara, Sushim, tidak cocok dengan Ashoka yang lebih pemberani dibandingkan dia. Oleh karena itu Sushim meminta kepada ayahnya untuk mengirim Ashoka ke provinsi (di Sind) untuk mengontrol pemberontakan yang disebabkan oleh kelompok militan yang berbeda-beda. Namun, saat Ashoka sampai di provinsi tersebut, para militan menyambutnya dengan tangan terbuka dan para pemberontakan berakhir tanpa peperangan keberhasilan ini menambah rasa benci kakaknya, Susima.

13. Susima menghasut ayahnya lagi agar Ashoka dibuang atau diasingkan. Asoka kemudian pergi ke Kalinga, dimana dia bertemu dengan seorang nelayan wanita bernama Kaurwaki. Dia jatuh cinta kepadanya dan kemudian menjadikan dia sebagai istri kedua atau ketiganya. Setelah itu provinsi Ujjain dilanda peperangan. Kerajaan Bindurista menyuruh kembali Ashoka dari pengasingan dan mengirimnya ke Ujjain. Ashoka di Ujjain terluka dalam peperangan dan kemudian dirawat oleh pendeta Buddha. Di Ujjain inilah untuk pertama kalinya Ashoka berkenalan dengan ajaran Buddha. Di Ujjain pula dia bertemu dengan Devi, seorang perawat pribadinya, yang kemudian menjadi istrinya.

14. Selain dari Kaurwaki dan Devi, diyakini Ashoka masih mempunyai istri lainnya, diantaranya adalah Tishyaraksha dan Asandhimitra dan mempunyai beberapa orang anak.

15. Informasi tentang Ashoka terutama berasal dari tiga literatur sumber agama Buddha, yaitu Ashokavadana, Dipavamsa, dan Mahavamsa.

16. Sumber pengetahuan kita tentang Ashoka adalah dari banyaknya inskripsi yang dia pahat di pilar-pilar dan batu di kerajaannya. Seluruh prasasti ini memperlihatkan rasa cinta dan belas kasihan. Dia menganggap seluruh rakyatnya sebagai “anak” nya.

17. Pada usia 18 tahun, Ashoka membangun Viceroy of Avanti, yaitu sebuah provinsi di Ujjaini. Menurut ceritanya, dia pertama kali menikah di sana dengan Devi, putri pedagang dari Vidisha dan melahirkan anak pertamanya pada tahun 284 SM saat dia berusia 20 tahun. 2 tahun kemudian, anak keduanya lahir dengan nama Sanghamitra. Anak dari Devi (Mahendra dan Sanghamitra) yang terkenal menyebarkan agama Buddha.

18. Raja Ashoka berkuasa di anak benua India sampai tahun 232 SM. Selama menjadi raja dia hanya satu kali berperang dan setelah itu dia memilih hidup damai menjadi pengajar agama Buddha, sehingga dia mendapat gelar Ashoka Yang Agung (Ashoka the Great).

semestafakta-ashoka-empire

19. Ashoka berhasil menguasai lembah sungai Godavari-Krishna dan Mysore di selatan, meski wilayah paling selatan seperti Tamil Nadu, Kerala, dan Sri Lanka belum berhasil dikuasai.

20. Ashoka mendapat dukungan dari mentri-menteri masa kekuasaan ayahnya, khususnya Radhagupta, yang berperan dalam kemenangannya dan kemudian dijadikan Perdana Menteri setelah Ashoka naik tahta.

21. Meski pernah mendapat gelar Ashoka Yang Agung, namun gelar yang terkenal adalah Chanda Ashoka (Ashoka yang Kejam). Satu-satunya perang yang dia lakukan selama menjadi raja adalah Perang Kalinga (sekarang wilayah Orissa) , yang dikenal sebagai salah satu perang paling berdarah dalam sejarah India.

22. Selama menjadi raja, Ashoka memperluas kekuasaannya sampai ke Iran, Persia dan Afghanistan selama delapan tahun.

23. Kalinga adalah tanah yang kaya dan subur ygn berada antara sungai Godavari dan sungai Mahanadi. Inilah satu-satunya wilayah yang belum ditaklukkan waktu itu. Penduduk Kalinga menolak tunduk kepada kekuasaan Ashoka namun mereka juga tidak bisa menandingi pasukan Ashoka.

24. Kakek Ashoka, Raja Chandragupta Maurya pernah berusaha mengalahkan Kalinga tetapi gagal.

semestafakta-chandragupta-maurya

25. Ashoka sangat temperamen dan pemarah. Pada masanya dia dijuluki “Chandaashoka” yang berarti Ashoka yang bengis atau kejam.

26. Ada cerita yang menyebar luas bahwa Ashoka membunuh 99 saudaranya dan hanya menyisakan satu, yaitu Tissa, untuk dijadikan raja. Pada awal pemerintahannya dia terlibat perang dengan negara-negara yang berbeda.

27. Ashoka membunuh saudara tirinya dengan memasukkan ke lubang batu bara hidup-hidup.

28. Ashoka membunuh semua lawan-lawan dalam keluarganya.

29. Ashoka telah membunuh 500 menterinya yang diduga sudah tidak loyal lagi.

30. Ashoka mempunyai 100-an wanita di dalam haremnya yang akan dibakar sampai mati kalau salah satu dari mereka menghinanya.

31. Ashoka adalah sang pembunuh yang sadis yang memiliki kamar penyiksaan yang besar, yang dikenal dengan “Neraka di dunia” atau “Neraka Ashoka”.

semestafakta-ashoka-hell

32. Girika adalah algojo resmi Ashoka dan teman dekatnya. Girika sangat kejam yang telah membunuh orang tuanya sendiri karena mereka tidak menginginkan dia menjadi algojonya Ashoka.

33. Pengikut Nirgrantha di Pataliputra menggambar sebuah lukisan yang memperlihatkan Buddha membungkuk di kaki Nirgrantha Jnatiputra (yang dikenal dengan Mahavira, Tirthankara ke-24 Jainisme). Atas perbuatannya, Ahoka membakar hidu-hidup bersama keluarganya di rumahnya.

34. Ashoka mengumumkan akan memberi hadiah satu dinara (koin perak) kepada siapa saja yang bisa membawakan kepala Nirgrantha.

35. Ashoka membunuh seluruh Ajivikas di Pundravardhana (sebelah utara Bengal Barat yang sekuler dan Bangladesh Islam). Sekitar 18.000 pengikut sekte Ajivika dibantai atas perintah Ashoka.

36. Sebelum perang dimulai Ashoka berkirim surat kepada raja Kalinga agar tunduk sepenuhnya kepada Kekaisaran Maurya, tetapi raja Kalinga menolak.

37. Perang Kalinga (261 SM) merupakan titik balik kehidupan Ashoka. Melihat banyak orang yang tewas dalam perang telah merubah pikirannya dan kemudian dia memilih menjadi pengikut Buddha. Ashoka juga merupakan raja pertama yang memeluk agama Buddha.

38. Pada tahun 262 SM, tentara besar Maurya menyerbu Kalinga. 100.000 nyawa melayang, yang sebagian besar mati karena terluka dan kelaparan. 150.000 lainnya menjadi tawanan.

semestafakta-kalinga-war semestafakta-kalinga-war

39. Perang Kalinga sangat dahsyat sehingga setelah usai perang, Sungai Daya airnya menjadi berwarna merah dipenuhi darah manusia.

40. Setelah menang dalam Perang Kalinga, Ashoka turun ke tanah, menggerak-gerakkan jasad-jasad yang sudah tidak bernyawa. Dia melihat rumah-rumah terbakar dan jenazah berserakan yang membuat dia sakit dan bertanya pada diri sendiri: Apa yang telah saya lakukan? Apakah ini sebuah kemenangan? Jika ini adalah kemenangan, kemenangan dari apa? Apakah ini kemenangan atau kekalahan? Apakah ini keadilan atau ketidakadilan? Apakah ini keberanian atau pengusiran? Apakah ini keberanian membunuh anak-anak dan perempuan? Apakah saya memperluas kekuasaan harus dengan menghancurkan kerajaan lain. Para wanita kehilangan suaminya, anak-anak kehilangan ayahnya, bayi-bayi tidak adi terlahir? Apakah ini tumpukan mayat? Apakah ini pertanda kemenangan atau kekalahan? Apakah ini burung nazar, burung gagak, burung elang yang membawa pesan kematian atai kejahatan?

41. Ashoka berpindah menjadi pemeluk Buddha saat dia dinyatakan keluar dari kasta oleh Pengadilan Tinggi karena membunuh saudaranya dan melanggar Perjanjian Bharata.

42. Atas perindahan agamanya ini menjadikan Ashoka mendapat sebutan Dhammasoka, yang artinya Ashoka sang pengikut Dharma (kewajian atau perilaku baik). Ashoka memaknai Dharma sebagai tanpa kejahatan, toleransi terhadap semua sekte dan pendapat, patuh kepada orang tua, hormat kepada Brahman dan para pengajar serta guru-guru agama lain, kerelaan hati kepada teman, melayani manusia dan dermawan kepada sesama.

43. Ashoka menghancurkan seluruh kuil Brahmin dan kula guru.

44. Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama negara. Kemdian dia ditetapkan sebagai “Dharma Mahapatro” untuk menyebarkan ajaran Buddha ke seluruh Asia.

45. Dia mengirim putra, Mahinda, dan putrinya Sanghamitra ke Ceylon yang sekarang adalah wilayah Sri Lanka untuk menyebarkan Buddhisme.

46. Dengan mengirim para misionaris keluar untuk mendakwahkan agama Buddha, Ashoka telah menyelamatkan agama Buddha sebagai agama besar dunia. tanpa misi Ashoka mungkin agama Buddha sudah tinggal kenangan.

47. Pada masa akhir hidupnya, Ashoka mengikuti ajaran tanpa kekerasan (Ahimsa). Tidak membunuh binatang. Berburunya dibatasi. Ashoka juga mempromosikan konsep vegetarian.

48. Meski Ashoka mengajak penduduknya untuk memeluk agama Buddha, namun dia tetap memperbolehkan praktik-praktik agama lain seperti Jainisme, Zoroastrianisme, Ajivikaisme, dan politeisme Yunani di kerajaannya.

49. Tidak ada bukti sejarah tentang Ashoka pernah bertemu dengan Chanakya. Jika dirunut, Ashoka lahir tahun 304 SM sedangkan Chanaka meninggal pada tahun 283 SM. Jadi tidak mungkin Chanaka masih hidup saat raja Maurya Ashoka lehir. Di samping itu tidak ada bukti bahwa Chanakya berperan dalam pengangkatan Ashoka menjadi raja.

semestafakta-chanakya semestafakta-chanakya2

50. Prasati Ashoka yang tingginya 40 sampai 50 kaki banyak ditemukan di lebih dari tigapuluh tempat di India, Nepal, Pakistan, dan Afghanistan.

semestafakta-ashok-edict

51. Ashoka yang membuat stamb singa (pilar Ashoka) untuk menyebarkan agama Buddha, yang sekarang dikenal dengan Ashok Stambh.

semestafakta-ashok-stambh3 semestafakta-ashok-stambh4

52. Pilar Asoka yang berupa empat singa saling membelakangi adalah simbol dari kekuatan, keberanian, keyakinan, dan harga diri.

semestafakta-ashok-stambh

53. Selain singa, terdapat hewan lain yang dipahat di pilar Ashoka, yaitu kuda, sapi/banteng, dan gajah. Gajah menunjukkan konsep Buddha (pada waktu ibunya mengandung dia bermimpi ada gajah putih yang masuk ke kandungannya). Sapi menyimbulkan tanda zodiak Taurus Buddha. Kuda menunjukkan kuda Buddha yang dia tunggangi pada saat meninggalkan istana untuk menemukan makna hidup. Singa melambangkan pencerahan.

54. Seluruh Pilar Ashoka dipahat oleh pengrajin dari wilayah yang sama menggunakan batu dari Mathura dan Chunar dan kemudian disebarkan ke seluruh Asia Selatan.

55. Masing-masing pilar rata-rata tingginya 12 sampai 15 meter dan beratnya lebih dari 50 ton (Gimana cara mindahnya dari tempat pembuatannya ya?)

56. “Chakra Ashoka” atau “Roda Kebajikan” banyak dipahat di situs peninggalan Kekaisaran Maurya (kebanyakan adalah Lion Capital dan Pilar Ashoka), yang menjadi gambar dalam bendera India.

semestafakta-india-flag

57. Chakra Ashoka mempunyai 24 jari, yang melambangkan: cinta, keberanian, kesabaran, kedaiamain, kebaikan, keyakinan, kelembutan, kontrol diri, jati diri, pengorbanan diri, kebenaran, kebajikan, keadilan, rasa sayang, keluwesan, kerendahan hati, empati, simpati, pengetahuan yang salih, kebijakan yang salih, moral yang salih, takut kepada dewa/tuhan, dan berharap/percaya/yakin kepada Tuhan/dewa.

semestafakta-ashok-chakra

58. Ashoka banyak membangun universitas, sistem transit air dan irigasi untuk perdagangan dan pertanian. Dia memperlakukan orang-orang dengan sama tidak memandang agama, politik, atau kastanya. Dia juga membangun rumah sakit untuk binatang dan memperbaiki jalan-jalan utama di India.

59. Ashika mengawasi pembangunan ‘wihara’ atau pusat intelektual, seperti Universitas Nalanda dan Universitas Taxila. Dia juga membangun banyak stupa, seperti Stupa Dhamek di Sarnath, stupa Bharhut, stupa Sannati, stupa Butkara, stupa Gua Barabar, Kuil Mahabodhi dan Sanchi.

semestafakta-barabar-caves semestafakta-barabar-caves2 semestafakta-bharhut-stupa semestafakta-bharhut-stupa2 semestafakta-butkara-stupa semestafakta-dhamek-stupa semestafakta-mahabodhi-temple

Mahabodhi Mahavihara temple in Bodhgaya.

Mahabodhi Mahavihara temple in Bodhgaya.

semestafakta-sanchi semestafakta-sannati-stupa

60. Katanya dia membangun 84.000 stupa untuk menyimpan peninggalan Buddha dan juga sebagai tempat meditasi, di seluruh Asia Selatan dan Asia Tengah untuk para pendeta Buddha.

61. Di Kerajaan Ashoka Departemen Urusan Agama dibentuk dengan para pegawainya yang disebut dengan Dhamma Mahamatras yang tugasnya mengurusi berbagai macam agama dan mendorong keragaman agama.

62. Setelah 40 tahun berkuasa, pada umur 72 tahun 232 SM, Ashoka meninggal dunia. Dia mewariskan kenangan sebagai raja yang cakap, pembuat undang-undang, pahlawan, pendeta dan pengajar Dharma.

63. Menurut legendanya, mayat Ashoka dibakar selama tujuh hari tujuh malam.

(buat Bunda Arka di Jatipurwo, selamat membaca 🙂 )