1. Muhammad Ali adalah keturunan Irlandia. Kakeknya yang seorang Irlandia bernama Abe Grady pindah ke Amerika dan menetap di Kentucky pada tahun 1860-an. Di sana dia menikahi budak yang dimerdekakan, dan salah satu anaknya adalah ibunya Ali, bernama Odessa Lee Grady Clay. Pada tahun 2009, Ali mengunjungi daerah asal kakeknya di Ennis, Irlandia dan bertemu dengan teman anggota masyarakat O’Grady.
2. Ayah Muhammad Ali, Cassius Clay Sr., adalah seorang Methodis, tetapi dia memperbolehkan istrinya, Odessa O’Grady Clay, seorang pengikut Kristen taat, mengangkat anaknya Cassius Jr. (Ali) dan Rudolph “Rudy” sebagai Baptis, bahkan setelah Ali masuk agama Islam, dia masih memegang kepercayaan kepada Tuhan, dengan nama lain, seperti yang diajarkan oleh ibunya.
3. Muhammad Ali awalnya bernama Cassius Clay. Ketika masih berusia 12 tahun, Clay pernah kehilangan sepeda Schwinn merah putih kesayangannya yang merupakan hadiah Natal dari orang tuanya, dan kemudian dia melaporkan kejadiannya kepada pegawai keoplisian Louisville, Kentucky yang bernama Joy Martin dan Clay berjanji akan meninju pencurinya. Martin, yang juga menjadi pelatih tinjunya, pertama kali yang melatih Clay bertarung. Enam minggu kemudian, Clay pertama kali memenangkan pertandingannya dengan menang angka.
4. Cassius Marcellus Clay yang kemudian dikenal dengan nama Muhammad Ali, lahir pada 17 Januari 1942 dan selama periode abad ke-20 dalam sejarah ketika terjadi perubahan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, dan Perang Dingin.
5. Pelatih Clay (Muhammad Ali), Joe Martin, menjalankan tayangan TV yang berjudul “Tomorrow Champions”, dimana Clay menang pertama kali melawan pendatang baru bernama Ronny O’Keefe pada bulan November 1954. Clay segera menjadi bintang petinju muda yang disiarkan di seluruh Kentucky.
6. Namanya adalah untuk menghormati Cassius Marcellus Clay, yaitu seorang petani abas 19 dan pejuang perang salib anti perbudakan yang memerdekakan 40 budak. Tokoh pejuang pemerdekaan dan penghapusan budak tersebut, yang menjadi sepupu senator Kentucky Henry Clay, yang menjadi pemimpin koran anti perbudakan, memimpin pasukan dalam Perang Mexico-Amerika dan diangkat menjadi duta besar untuk Rusia pada masa presiden Abraham Lincoln. Karena menentang konvensi Selatan pada waktu itu, Clau menghadapi ancaman kematian. Dia dipukul, ditikam, dan ditembak oleh lawan politiknya dan meninggal pada usia 92 tahun.
7. Sebelum namanya berganti Muhammad Ali, dia merubah namanya dengan nama Cassiux X. Pagi setelah mengalahkan Liston, pemenang baru tinju kelas berat ini menyatakan masuk menjadi anggota Nation of Islam. Bersama Malcom X di sampingnya, pemenang tinju ini mengumumkan nama barunya yang disebut “nama budak” dan terkenal dengan “Cassiux X” sampai pemimpin Nation of Islam, Elijah Muhammad memberikan nama suci yang baru untuknya. Nama tersebut adalah Muhammad Ali, yang diberikan pada 6 Maret 1964.
8. Pada tahun 2005, Muhammad Ali bergabung dalam praktik sufiema, sebuah cabang mistik Islam.
9. Saat mengalahkan Liston, Ali menjadi petinju paling muda (usia 22 tahun) yang berhasil meraih gelar petinju kelas berat pada tahun 1965.
10. Ali memiliki tinggi badan 1.91 meter.
11. Nama julukan Muhamamd Ali adalah “The Greatest”, “The Louisville Lip”, atau hanya “Ali” saja.
12. Muhammad Ali menikah empat kali dan mempunyai tujuh anak perempuan dan dua anak laki-laki. Ali pertama kali menikah dengan seorang pelayan wanita bernama Sonji Roi, satu bulan setelah pertemuannya pada tahun 1964. Dia kemudian mempunyai problem dengan etika pakaian Islam untuk kaum wanita, dan mereka kemudian berpisah pada tahun 1966. Dia kemudian menikah dengan Belinda Boyd dari tahun 1967 sampai 1977, dan dengan Veronica Porsche Ali dari tahun 1977 sampai 1986 sebelum menikahi Yolanda William pada tahun 1986.
13. Muhammad Ali pernah dilarang tinju selama tiga tahun. Karena pecah Perang Vietnam pada tahun 1967, Ali menolak bergabung dalam militer Amerika karena alasan agama. Pemenang tinju kelas berat ini ditangkap dan New York Athletic Commission segera mencabut surat izin tinju dan gelar tinjunya. Ali dihukum karena menolak wajib militer, dijatuhi hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda $10.000, meski dia akhirnya bebas ketika mengajukan banding. Pada tahun 1970 Pengadilan Tinggi New York mengambalikan ijin tinjunya dan dia kembali ke ring tinju dengan mengalahkan Jerry Quarry pada Oktober 1970. Pada tahun berikutnya, putusan hukuman Ali semakin tidak jelas.
14. Setelah tidak boleh bertanding karena menghindar dari wajib militer, Ali akhirnya bertemu kembali dalam pertandingan tinju kelas berat pada 8 Maret 1971 di Madison Square Garden. Pertarungan tersebut dikenal dengan “The Fight of the Century”, dan Ali berhasil mengalahkan lawannya.
15. Ali gagal masuk tes IQ tentara, nilai tesnya hanya 78. Dia sibuk dengan tinju amatir dan oleh karenanya kurang beronsentrasi pada pelajaran sekolah. Satu-satunya nilai Clay (Ali) di kelas yang cukup adalah nilai seni dan senam, ranking ke 376 dari 391 siswa SMA. Oleh karena itu ucapan dia yang terkenal adalah “I said I was the greatest, not smartest!” (sayalah yang paling hebat, dan bukan yang paling cerdas).
16. Ali pernah menjadi bintang dalam musik Broadway. Selama istirahatnya dari ring tinju selama 43 bulan, Ali ikut gabung bersama musik Broadway “Buck White”. Produksi musik ini ditampilkan di dalam Teater George Abbot New York pada 2 Desember 1969, tetapi karir Ali hanya sebentar. “Buck White” tutup empat malam kemudian setelah hanya tujuh kali penampilan. Meski singkat, Ali yang memerankan pengajar, tetapi penampilannya cukup baik. “Dia bernyanti dengan suara yang menyenangkan, berakting dengan tidak mengecewakan dan bergerak dengan anggun”, tulis reviewer New York Times. “Dia menampilkan dirinya dengan penuh percaya diri”.
17. Ali mempunyai rekaman sebuah album lantunan syair atau sajak. Ali yang gemar berbicara juga seorang penyair tinju, yang mengkomposisikan syair untuk mengejek lawan-lawannya dan membanggakan dirinya. Sajak bersuku lima berirama yambe sangat populer yang dirilis Dolumbia Records pada tahun 1963 dengan judul “I Am the Greates”, yang berisi lantunan syairnya yang diiringi dengan musik. Album tersebut juga termasuk dua lagu karya Ali, termasuk cover hit Ben E. King, “Stand by Me”.
18. Sajak adalah salah satu trademarknya, diantaranya adalah “They all fall in the round I call”, “rope-a-dope”, “rumble in the jungle”, dan “thrilla in Manila”.
19. Muhammad Ali pernah bertanding dengan lawannya pada jam 4 pagi. Pada tahun 1974, Ali yang waktu itu berusia 32 tahun bertanding dengan George Foreman yang berusia 25 tahun. Malah untuk menumbuhkan rasa positif rakyat terhadap dirinya, diktator Zaire presiden Mobutu Sase Sekoa bersedia membayar masing-masing petinju $5 juta untuk tampil di ibu kota Kinshasa. Agar warga Amerika bisa menikmati pertandingan secara live, maka pertandingan dimulai sejak pagi buta sebelum matahari tenggelam di Afrika. Dalam pertandingan yang dijuluki dengan “Gemuruh di Hutan”, Ali berhasil menang KO dalam ronde ke-8 dan berhasil meraih kembali gelar petinju kelas berat yang sempat lepas selama tujuh tahun sebelumnya.
20. Muhammad pernah menenggelamkan medali emasnya di dasar sungai. Setelah lulus dari SMA, Ali yang waktu itu berusia 18 tahun, pergi bertanding ke Roma dan berhasil memenangkan medali emas petinju tingkat berat pada Olimpiade Musim Panas tahun 1960. Dalam otobiografinya tahun 1975, Ali menulis bahwa setelah kembali ke Louisville, dia melemparkan medalinya ke sungai Ohio untuk memprotes rasisme yang masih ditemukan di tempat tinggalnya, yaitu menolak layanan “restoran khusus kulit putih” dan bertarung dengan kelompok geng kulit putih. Namun berita itu dibantah dan diyakini Ali memang kehilangan medalinya. Selama Olimpiade Musim Panas 1996, di mana dia waktu itu menjadi pembuka upacara, Ali memperoleh ganti medali emasnya.
21. Muhammad Ali terkenal suka mengejek lawan-lawannya dengan ungkapan kata-kata yang merendahkan, seperti menyebut Liston dengan “Beruang yang jelek”. Dia juga menyatakan “Liston bahkan baunya seperti beruang” dan “Setelah Saya mengalahkannya kemudian saya sumbangkan ke kebun binatang”
22. Sarung tinju yang dia pakai untuk mengalahkan Liston berhasil meraup banyak uang dibandingkan kemenangan Ali dalam setiap pertandingan. Hampir 50 tahun setelah Ali berhasil merebut gelar tinju kelas berat untuk pertama kalinya, ada seorang tak dikenal yang bersedia membayar sarung tinju yang dia pakai untuk mengalahkan Liston KO dalam ronde ke-7 sebesar $836.000, dibandingkan penghasilan kemenangan Ali yang hanya $630.000.
23. Pertarungan tinju profesional pertamanya adalah kemenangan enam ronde atas Tunney Hunsaker, yang sehari-harinya bekerja sebagai kepala kepolisian Fayetteville, West Virginia. Ali dan Hunsaker berteman dan Ali menulis dalam otobiografinya bahwa lawannya yang mempunyai tubuh dan pukulan paling keras adalah Hunsaker.
24. Pada tahun 1976, Muhammad Ali bertanding di Tokyo melawan petinju Jepang, Antonio Inoki, seorang pebeladiri dan pegulat profesional. Meski pertarungan tidak kompetitif, namun Ali mengalami memar di lengan, dua gumpalan darah beku ditemukan dan terjadi infeksi.
25. Pada tahun 1985 Muhammad Ali menderita penyakit parkinson karena luka yang dia alami selama masa karirnya.
26. Selama karir tinjunya, Muhammad Ali bertanding sebanyak 61 pertandingan, menang 56 kali, menang KO 37 kali, dan kalah 5 kali.
27. Salah satu ungkapannya yang terkenal adalah “float like a butterfly, sting like a bee” (terbang seperti kupu-kupu, menyengat seperti tawon), yang menunjukkan gaya tinjunya yang tidak orthodoks. Gaya tinju Muhammad Ali bisa digambarkan dengan cepat, kuat, dan penuh keanggunan.
28. Dalam kebanyakan pertandingan tinjunya, meski sudah menjatuhkan lawannya tetapi dia akan tetap menunggu sampai bel terakhir berbunyi.
29. Ali dijuluki “Fighter of the Year” oleh Ring Magazine dan banyak diliput dibandingkan petinju lainnya.
30. Muhammad Ali terpilih menjadi The Sportsman of the Year pada tahun 1972.
31. Pada tahun 1999, Muhammad Ali dianugerahi “Sportsman of the Century” oleh majalah Sports Illustrated dan “Sports Personality of the Century” oleh BBC. Dia bertemu dengan para pemimpin dunia seperti Ratu Elizabeth, Nelson Mandela, Paus John Paul II, Fidel Castro, dan Saddam Hussein, dan diberikan Presidential Medal of Freedom pada tahun 2005.
32. Saat bertanding tekanan darah Muhammad Ali naik dua kali dibandingkan tekanan darah pada umumnya.
33. Muhammad Ali mengabdikan hidupnya untuk kerja kemanusiaan dan mendukung kepada banyak gerakan untuk bantuan perdamaian dan kemanusiaan. Pada 19 November 2005 (ulang tahun pernikahannya yang ke-19) menghibahkan $60 juta melalui Muhammad Ali Center.
34. Dia menjalin hubungan dengan dekat dengan reporter olahraga Howard Cosell selama karis tinjunya.
35. Bukunya, “GOAT: A Tribute to Muhammad Ali”, mempunyai berat 75 pond, berkover sutera dan berkulit Louis Vuitton. Buku ini mempunyai 792 halaman, berukuran 20 x 20 inci dan terdiri dari 600.000 kata dan lebih dari 3000 gambar dan foto. GOAT menjadi Greatest of All Time. Diterbitkan sebanyak 10.000 eksemplar. 1000 eksemplar pertama ditandatangani dan dijual seharga $7.400. 9000 eksemplarnya lagi terjual seharga masing-masing $3.000.
36. Muhammad Ali takut naik pesawat terbang. Saat siap akan terbang mengikuti olimpiade Roma tahun 1960 dan harus menaiki pesawat terbang, dia merasa takut dan ngeri dengan naik pesawat terbang. Muhammad Ali meminta ganti naik boat saja daripada naik pesawat. Setelah idenya tidak diterima Ali memutuskan untuk tidak mengikuti Olimpiade. Tetapi untungnya, pelatihnya, Martin berhasil membujuk Ali untuk terbang, meski dengan jaminan keselamatan ekstra sebelum pesawat terbang dengan membawa parasut dan memakainya di dalam pesawat selamat perjalanannya ke Italia.